Sabtu, 02 Januari 2010

Kisah cinta dari china

Kisah ini adalah kisah seorang laki-laki dan seorang wanita yang lebih tua, yang melarikan diri untuk hidup bersama dan saling mengasihi dalam kedamaian selama setengah abad.

Laki-laki China berusia 70 tahun yang telah memahat 6000 anak tangga dengan tangannya (hand carved) untuk isterinya yang berusia 80 tahun itu meninggal dunia di dalam goa yang selama 50 tahun terakhir menjadi tempat tinggalnya.

Berikut kisahnya

50 tahun yang lalu, Liu Guojiang, pemuda 19 tahun, jatuh cinta pada seorang janda 29 tahun bernama Xu Chaoqin .....

Seperti pada kisah Romeo dan Juliet karangan Shakespeare, teman-teman dan kerabat mereka mencela hubungan mereka karena perbedaan usia di antara mereka dan kenyataan bahwa Xu sudah punya beberapa anak....

Pada waktu itu tidak bisa diterima dan dianggap tidak bermoral bila seorang pemuda mencintai wanita yang lebih tua.....Untuk menghindari gossip murahaan dan celaan dari lingkungannya, pasangan ini memutuskan untuk melarikan diri dan tinggal di sebuah goa di Desa Jiangjin, di sebelah selatan Chong Qing.

Pada mulanya kehidupan mereka sangat menyedihkan karena tidak punya apa-apa, tidak ada listrik atau pun makanan. Mereka harus makan rumput-rumputan dan akar-akaran yang mereka temukan di gunung itu. Dan Liu membuat sebuah lampu minyak tanah untuk menerangi hidup mereka. Xu selalu merasa bahwa ia telah mengikat Liu dan is berulang-kali bertanya,"Apakah kau menyesal?" Liu selalu menjawab, "Selama kita rajin, kehidupan ini akan menjadi lebih baik".

Setelah 2 tahun mereka tinggal di gunung itu, Liu mulai memahat anak-anak tangga agar isterimya dapat turun gunung dengan mudah. Dan ini berlangsung terus selama 50 tahun. Setengah abad kemudian, di tahun 2001, sekelompok pengembara (adventurers) melakukan explorasi ke hutan itu. Mereka terheran-heran menemukan pasangan usia lanjut itu dan juga 6000 anak tangga yang telah dibuat Liu.

Liu Ming Sheng, satu dari 7 orang anak mereka mengatakan, "Orang tuaku sangat saling mengasihi, mereka hidup menyendiri selama lebih dari 50 tahun dan tak pernah berpisah sehari pun. Selama itu ayah telah memahat 6000 anak tangga itu untuk menyukakan hati ibuku, walau pun ia tidak terlalu sering turun gunung.

Pasangan ini hidup dalam damai selama lebih dari 50 tahun. Suatu hari Liu yang sudah berusia 72 tahun pingsan ketika pulang dari ladangnya. Xu duduk dan berdoa bersama suaminya sampai Liu akhirnya meninggal dalam pelukannya. Karena sangat mencintai isterinya, genggaman Liu sangat sukar dilepaskan dari tangan Xu, isterinya.

"Kau telah berjanji akan memeliharakanku dan akan terus bersamaku sampai akan meninggal, sekarang kau telah mendahuluikun, bagaimana akan dapat hidup tanpamu?" Selama beberapa hari Xu terus-menerus mengulangi kalimat ini sambil meraba peti jenasah suaminya dan dengan air mata yang membasahi pipinya.

Pada tahun 2006 kisah ini menjadi salah satu dari 10 kisah cinta yang terkenal di China, yang dikumpulkan oleh majalah Chinese Women Weekly. Pemerintah China telah memutuskan untuk melestarikan "anak tangga cinta" itu, dan tempat kediaman mereka telah dijadikan musium agar kisah cinta ini dapat hidup terus.

Kupu-Kupu

Suatu ketika, terdapat seorang pemuda di tepian telaga. Ia tampak termenung. Tatapan matanya kosong, menatap hamparan air di depannya. Seluruh penjuru mata angin telah di lewatinya, namun tak ada satupun titik yang membuatnya puas. Kekosongan makin senyap, sampai ada suara yang menyapanya. Ada orang lain disana.

"Sedang apa kau disini anak muda?" tanya seseorang. Rupanya ada seorang kakek tua. "Apa yang kau risaukan..?" Anak muda itu menoleh ke samping, "Aku lelah Pak tua. Telah berkilo-kilo jarak yang kutempuh untuk mencari kebahagiaan, namun tak juga kutemukan rasa itu dalam diriku. Aku telah berlari melewati gunung dan lembah, tapi tak ada tanda kebahagiaan yang hadir dalam diriku. Kemana kah aku harus mencarinya? Apakah akan kutemukan rasa itu?"

Kakek Tua duduk semakin dekat, mendengarkan dengan penuh perhatian. Di pandangnya wajah lelah di depannya. Lalu, ia mulai bicara, "di depan sana, ada sebuah taman. Jika kamu ingin jawaban dari pertanyaanmu, tangkaplah seekor kupu-kupu buatku. Mereka berpandangan. "Ya...tangkaplah seekor kupu-kupu buatku dengan tanganmu" sang Kakek mengulang kalimatnya lagi.

Perlahan pemuda itu bangkit. Langkahnya menuju satu arah, taman. Tak berapa lama, dijumpainya taman itu. Taman yang yang semarak dengan pohon dan bunga-bunga yang bermekaran. Tak heran, banyak kupu-kupu yang berterbangan disana. Sang kakek, melihat dari kejauhan, memperhatikan tingkah yang diperbuat pemuda yang sedang gelisah itu.

Anak muda itu mulai bergerak. Dengan mengendap-endap, ditujunya sebuah sasaran. Perlahan. Namun, Hap! sasaran itu luput. Di kejarnya kupu-kupu itu ke arah lain. Ia tak mau kehilangan buruan. Namun lagi-lagi. Hap!. Ia gagal. Ia mulai berlari tak beraturan. Diterjangnya sana-sini. Ditabraknya rerumputan dan tanaman untuk mendapatkan kupu-kupu itu. Diterobosnya semak dan perdu di sana. Gerakannya semakin liar.

Adegan itu terus berlangsung, namun belum ada satu kupu-kupu yang dapat ditangkap. Sang pemuda mulai kelelahan. Nafasnya memburu, dadanya bergerak naik-turun dengan cepat. Sampai akhirnya ada teriakan, "Hentikan dulu anak muda. Istirahatlah. " Tampak sang Kakek yang berjalan perlahan. Tapi lihatlah, ada sekumpulan kupu-kupu yang berterbangan di sisi kanan-kiri kakek itu. Mereka terbang berkeliling, sesekali hinggap di tubuh tua itu.

"Begitukah caramu mengejar kebahagiaan? Berlari dan menerjang? Menabrak-nabrak tak tentu arah, menerobos tanpa peduli apa yang kau rusak?" Sang Kakek menatap pemuda itu. "Nak, mencari kebahagiaan itu seperti menangkap kupu-kupu. Semakin kau terjang, semakin ia akan menghindar. Semakin kau buru, semakin pula ia pergi dari dirimu."

"Namun, tangkaplah kupu-kupu itu dalam hatimu. Karena kebahagiaan itu bukan benda yang dapat kau genggam, atau sesuatu yang dapat kau simpan. Carilah kebahagiaan itu dalam hatimu. Telusuri rasa itu dalam kalbumu. Ia tak akan lari kemana-mana. Bahkan, tanpa kau sadari kebahagiaan itu sering datang sendiri."

Kakek Tua itu mengangkat tangannya. Hap, tiba-tiba, tampak seekor kupu-kupu yang hinggap di ujung jari. Terlihat kepak-kepak sayap kupu-kupu itu, memancarkan keindahan ciptaan Tuhan. Pesonanya begitu mengagumkan, kelopak sayap yang mengalun perlahan, layaknya kebahagiaan yang hadir dalam hati. Warnanya begitu indah, seindah kebahagiaan bagi mereka yang mampu menyelaminya.

***

Teman, mencari kebahagiaan adalah layaknya menangkap kupu-kupu. Sulit, bagi mereka yang terlalu bernafsu, namun mudah, bagi mereka yang tahu apa yang mereka cari. Kita mungkin dapat mencarinya dengan menerjang sana-sini, menabrak sana-sini, atau menerobos sana-sini untuk mendapatkannya. Kita dapat saja mengejarnya dengan berlari kencang, ke seluruh penjuru arah. Kita pun dapat meraihnya dengan bernafsu, seperti menangkap buruan yang dapat kita santap setelah mendapatkannya.

Namun kita belajar. Kita belajar bahwa kebahagiaan tak bisa di dapat dengan cara-cara seperti itu. Kita belajar bahwa bahagia bukanlah sesuatu yang dapat di genggam atau benda yang dapat disimpan. Bahagia adalah udara, dan kebahagiaan adalah aroma dari udara itu. Kita belajar bahwa bahagia itu memang ada dalam hati. Semakin kita mengejarnya, semakin pula kebahagiaan itu akan pergi dari kita. Semakin kita berusaha meraihnya, semakin pula kebahagiaan itu akan menjauh.

Teman, cobalah temukan kebahagiaan itu dalam hatimu. Biarkanlah rasa itu menetap, dan abadi dalam hati kita. Temukanlah kebahagiaan itu dalam setiap langkah yang kita lakukan. Dalam bekerja, dalam belajar, dalam menjalani hidup kita. Dalam sedih, dalam gembira, dalam sunyi dan dalam riuh. Temukanlah bahagia itu, dengan perlahan, dalam tenang, dalam ketulusan hati kita.

Saya percaya, bahagia itu ada dimana-mana. Rasa itu ada di sekitar kita. Bahkan mungkin, bahagia itu "hinggap" di hati kita, namun kita tak pernah
memperdulikannya. Mungkin juga, bahagia itu berterbangan di sekeliling kita, namun kita terlalu acuh untuk menikmatinya.

Semoga bermanfaat..

Grup Love

Kamis, 31 Desember 2009

[Singkawang] Rancangan APBD 2010, Pemkot Prioritaskan Lima Pembangunan

Pemerintah Kota Singkawang pada tahun 2010 mendatang memprioritaskan lima pembangunan. Prioritas pembangunan itu terungkap dalam pidato pengantar rancangan peraturan daerah tentang anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) tahun anggaran 2010 yang disampaikan Wakil Walikota Singkawang, Edy R. Yacoub, dalam rapat paripurna DPRD Kota Singkawang, Senin (28/12).

Edy menyampaikan, peningkatan infrastruktur pelayanan dasar, pendidikan, kesehatan, air bersih dan infrastruktur pedukung perekonomian terutama sector perhubungan menjadi satu prioritas pertama.

“Pendidikan dan kesehatan diprioritaskan karena sangat dibutuhkan. Dalam dunia pendidikan seperti pengisian buku untuk perpustakaan demi meningkatkan sumberdaya manusia,” terang Edy.

Prioritas ke dua adalah peningkatan sumber daya manusia dan pemberdayaan masyarakat, penanggulangan kemiskinan serta pengurangan angka pengangguran. Prioritas ke tiga pelestarian dan pengelolaan lingkungan hidup.

Penegakan hukum dan peningkatan pelaksanaan tata pemerintah yang baik duduk dalam prioritas ke empat. Kemudian untuk prioritas ke lima penciptaan iklim dan regulasi layanan investasi dalam peningkatan sumber sumber pembiayaan pembangunan daerah.

“Penetapan prioritas pembangunan itu disesuaikan dengan pertimbangan kondisi objektif terhadap permasalahan dan tantangan dalam pembangunan nasional,” ujar Edy.

Kondisi objektif yang dipertimbangkan itu adalah masih tingginya tingkat pengangguran terbuka, masih besarnya jumlah penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan, pemenuhan kebutuhan energi yang masih terkendala, dukungan infrastruktur yang masih belum memadai, upaya stabilisasi harga dan pengamanan pasokan bahan pokok yang belum memadai, serta sebagai upaya peningkatan penataan kelembagaan, ketalaksanaan dan pengawasan apparatus Negara yang masih belum berjalan optimal.

Dalam pidato rancangan itu, Edy mengharapkan agar Raperda APBD tahun anggaran 2010 dapat dibahas dan disetujui bersama oleh Pemertintah Kota Singkawang dan DPRD dalam waktu yang tidak lama, mengingat tahun anggaran 2009 sudah hampir berakhir.

“Juga untuk menghindari sanksi pemotongan alokasi dana alokasi umum (DAU) oleh pemerintah pusat,” kata Edy mempertegas.

Sumber : http://www.borneotr ibune.com/ singkawang/ rancangan- apbd-2010- pemkot-prioritas kan-lima- pembangunan. html

[Singkawang] 2010, Pelabuhan Sedau Dibangun, Pembangunan Pelabuhan Kuala Dihentikan

Pemerintah Kota Singkawang akan menerima dana Adhoc sebesar Rp. 59 Miliar. Direncanakan dana tersebut dipergunakan untuk membangun pelabuhan laut Sedau serta fasilitas umum lainnya. Dana tersebut bakal diterima pada 2010 dan dipergunakan pada tahun yang sama.

”Bila tahun 2009, penerimaan dana dipergunakan untuk membangun Kantor Walikota dan beberapa gedung lainnya, maka pada tahun 2010, dana yang diterima akan dipergunakan untuk membangun pelabuhan lut Sedau serta fasilitas perhubungan lainnya,” kata wakil Walikota Singkawang, Edy R. Yacoub.

Pembangunan pelabuhan laun itu dimaksudkan untuk mempermudah jalan transportasi laut di Singkawang yang selama ini terhambat. Selain itu, pembangunan pelabuhan di Sedau telah mendapatkan persetujuan dari pemeritah pusat.

”Kalau sudah ada pendanaan, berati study kelayakan telah dilalui dan pemerintah pusat telah menyetujui,” terang Edy saat ditanya mengenai sejauh mana study kelayakan pembangunan pelabuhan Sedau.
Menurut Edy, faslitas perhubungan lain yang mendapatkan suntikan sama adalah terminal Bengkayang. Dana juga akan dipergunakan untuk membangunan kantor Dinas Perhubungan.
”Dari dana Rp59, 12 Miliar itu, saat ini yang baru cair sebesar Rp30 Miliar,” kata Edy menerangkan.

Pelabuhan Kuala Diberhentikan
Walikota Singkawang, Hasan Karman, ditemui di lain kesempatan membenarkan bakal dibangunnya pelabuhan laut di Sedau. Pembangunan itu juga sebagai tanda diberhentikannya pendanaan untuk pembangunan pelabuhan Kuala.

”Untuk tahun 2009 dan tahun 2010, pemerintah tidak lagi menganggarkan untuk pembangunan pelabuhan Kuala. Pemerintah pusat juga menilai, pembangunan pelabuhan kuala tidak layak untuk dilanjutkan,” terang Hasan Karman.

Terkait dengan besarnya dana yang dikeluarkan pemerintah pada tahun tahun sebelumnya untuk pembangunan Kuala itu, Hasan Karman, mempersilahkan untuk melakukan pengusutan.

”Kalau data temuan terkait denga pembangunan Kuala, silahkan diusut dan dilaporkan, dan kalian tahu siapa yang bertanggung jawab,” kata Hasan Karman pada wartawan.

Sumber : http://www.borneotr ibune.com/ singkawang/ 2010-pelabuhan- sedau-dibangun- pembangunan- pelabuhan- kuala-dihentikan .html