Sabtu, 14 Maret 2009

Republik Pertama di Nusantara - Republik Lan Fang

Lan Fang Republic (summary from the book Hakka people - Jews of the Orient by Kao Chung Xi)

Republik Lan Fang , demikian namanya yang pernah di bentuk oleh orang orang Hakka dari Kwangtung pada akhir abad ke-18. Republik ini berlangsung selama 107 tahun lamanya dan mencatat 10 presiden yang pernah memimpin di republik yang berlokasi di Kalimantan Barat ini.

Presiden pertamanya adalah Lo Fang Pak beliau dilahirkan tahun 1738 di Kwangtung , Mei Hsien, Shih Pik Pao pada tahun ke-3 Dynasty Ching saat Raja Chien Long berkuasa. Beliau pernah mempunyai anak dari perkawinannya, namun pada zaman itu tradisi Hakka tidak membawa isteri keluar negeri.

Hijrah ke Kalimantan Barat

Lo Fang Pak mulai bertualang pada usia 34 tahun beliau pergi merantau ke Kalimantan Barat saat ramainya orang mencari emas (Gold Rush). Beliau menyusuri Han Jiang menuju Shantao, sepanjang pesisir Vietnam, dan akhirnya berlabuh di Kalimantan Barat. Ketika itu Sultan Panembahan yang percaya bahwa orang Tionghoa adalah pekerja keras membawa 20 pekerja Tionghoa dari Brunei. Sultan Omar di Singkawang juga mendengar tentang ketekunan orang Tionghoa memanfaatkannya melalui sistem kontrak lahan kepada orang Tionghoa guna membuka kawasannya

Ketika Lo Fang Pak sampai di Kalimantan Barat, Belanda belum secara agresif merambah ke Kalimantan. Dipesisiran banyak didiami orang Jawa dan Bugis, yang mana daerah ini dikuasai oleh Sultan, dan bagian pedalaman didiami oleh orang Dayak, kendati batas teritorialnya tidak jelas.

Lan Fang Kongsi

Pada permulaan tahun 1740, jumlah orang Tionghoa hanya beberapa puluh saja disana. Pada tahun 1770 orang Tionghoa disana sudah mencapai 20.000 orang. Mereka berdatangan berdasarkan pertalian saudara, sekampung halaman , atau sesama kumpulan. Kelompok Tionghoa ini membentuk Kongsi (perusahaan) untuk melindungi mereka. Lo Fang Pak diangkat menjadi ketua.

Pada tahun 1776, 14 Kongsi di satukan membentuk He Soon 14 Kongsi guna menjaga kesatuan dari ancaman persengketaan antar kumpulan, daerah asal, dan darah. Pada saat itu Lo Fang Pak mendirikan Lan Fang Kongsi, kemudian menyatukan semua orang golongan Hakka di daerah yang dinamakan San Shin Cing Fu (danau gunung berhati emas), dan mendirikan kota Mem-Tau-Er sebagai markas besar dari group perusahaannya.

Berdirinya Republik Lan Fang

Lo Fang Pak mendirikan pemerintahan, dengan mengambil nama dari perusahaannya. Pada tahun 1777 berdirilah Republik Lan Fang, 10 tahun lebih awal dari Amerika Serikat (1787). Ketika itu banyak orang meminta Lo Fang Pak menjadi Sultan (monarchi), tapi beliau menolak dan tetap menempatkan dirinya sebagai Presiden dalam pemerintahan yang bersistem republik, dan presidensil.

Zaman keemasan

Lo Fang Pak dalam masa pemerintahannya telah menjalankan system perpajakan, dan mempunyai kitab undang undang hukum, menyelenggarakan system pertanian dan pertambangan yang terarah, membangun jaringan transportasi, dan mengusahakan ketahan ekonomi berdikari lengkap dengan perbankannya. Sistem pendidikan tetap diperhatikan bahkan semakin dikembangkan, seperti diketahui bahwa Lo Fang Pak sendiri asalnya memang seorang guru.

Republik Lan Fang bukan hanya disegani kekuatan militernya tapi juga keahlian mereka dalam mengusir buaya di kawasan muara kapuas. Ini membuat para bumiputera dan hoakiau menaruh hormat kepada Presiden Lo Fang Pak.

Kun Tien atau lazimnya disebut Pontianak sekarang yang mana terletak di muara sungai Kapuas merupakan daerah niaga yang di kuasai oleh Sultan Abdulrachman. Sedangkan hulu sungai Kapuas di pegang oleh Kelompok Dayak. Kesultanan yang berbatasan dengan Kun Tien adalah Mempawah. Sultan Kun Tien mencoba membangun istana agak ke hulu sungai yang mana dekat dengan perbatasan Kesultanan Mempawah dan ini memicu perang antara kedua kesultanan. Dalam perang ini (1794) Sultan Kun Tien dibantu oleh Lan Fang Kongsi karena kedekatan diantara mereka.

Sultan Mempawah kalah dalam perang lalu bergabung dengan Dayak dan melakukan serangan balasan. Lo Fang Pak kembali mematahkan kekuatan Sultan Mempawah, malah kali ini Sultan Mempawah didesak terus ke utara sampai Singkawang, kemudian berakhir dengan Sultan Singkawang dan Sultan Mempawah menandatangani perjanjian perdamaian dengan Lo Fang Pak. Segera setelah kejadian itu popularitas Lo Fang Pak melesat dramatis, ketika itu beliau berusia 57 tahun.

Setelah itu, rakyat, dan orang Tionghoa didaerah itu bergabung dengan Lo Fang Pak untuk mencari perlindungan, dan Sultan Kun Tien menyadari bahwa dia tidak sanggup melawan kekuatan militer Lo Fang Pak, maka Sultan sendiri meminta perlindungan dari Lo Fang Pak. Presiden Lo Fang Pak wafat pada tahun 1795, beliau sempat tinggal di Borneo selama lebih dari 20 tahun.

Tahun tahun terakhir Lan Fang

Pada saat republik Lan Fang berusia 47 tahun semasa kekuasaan president yang ke-5, Liew tai Er, Belanda mulai menjalankan ekspansinya di Indonesia dan mulai masuk ke Tenggara Borneo. Lama kelamaan Lan Fang kehilangan hak otonomi-nya, dan mulai menjadi bagian dari Hindia Belanda.

Kemudian Belanda membuka kantor kolonialnya di Kun Tien dan mencampuri urusan Republik Lan Fang. Pada tahun 1884, Singkawang yang menolak dijajah oleh Belanda, mendapat serangan dari Belanda dan Belanda akhirnya menduduki Lan fang Kongsi (1885). Lan Fang sempat bertahan dan melawan selama 4 tahun, namun berakhir dengan kekalahan dan orang orangnya melarikan diri ke Sumatra.

Takut akan reaksi keras dari pemerintahan Ching di Tiongkok, menyebabkan Belanda tidak pernah menyatakan menguasai Lan Fang, maka dibiarkan salah satu dari keturunan Lan Fang menjadi pemimpin disana. Baru setelah terbentuknya Republik of China (Cung Hwa Ming Kuok) 1911, maka pada tahun 1912 Belanda secara resmi menyatakan menguasai daerah itu.

Orang orang Lan Fang yang lari ke Sumatra bergabung lagi di Medan. Dari sana mereka menyebar ke Kuala Lumpur dan Singapura. Salah seorang dari keturunannya adalah Lee Kuan Yew. Hakka adalah kelompok minoritas di Singapura, namun orang Hakka memainkan peran penting dalam mendirikan Lan Fang Kongsi yang kedua di Singapura.

Rekaman sejarah

Dari catatan sejarah Ching Dynasty, tercatat sbb: “ ada suatu tempat dimana orang Ka Yin (dari daerah Mei Hsien), menambang emas, membangun jalan, mendirikan negaranya, setiap tahun kapal-kapal niaga-nya berlabuh di Guang Zhou dan Chao Zhou. Dari catatan sejarah Lan Fang Kongsi diketahui mereka setiap tahunnya melakukan kunjungan kehormatan dengan armada dagangnya kepada Dinasti Ching, seperti yang dilakukan juga oleh Annan (Vietnam)”.

Ibu kotanya adalah Che Wan Li. Presiden The Ta Tang (Chon Chang) terpilih melalui pemilu. Kedua presiden dan wakilnya dari Hakka dari Ka Yin dan daerah Ta Pu. Benderanya empat persegi panjang berwarna kuning dengan lambang dan kata kata Lan Fang Ta Tong Chi. Panji kepresidenan berbentuk segi tiga berwarna kuning dengan kata Chuao (Jenderal). Pejabat tingginya berpakaian ala Tiongkok kuno, sedangkan yang berpangkat lebih rendah mengenakan pakaian ala barat.

Kabarnya di Pontianak ada prasasti kenangan yang dibuat untuk beliau , Juga di Mei Shien Tiongkok ada prasasti sejenis disebuah sekolah yang dinamakan San Mei Pei Cung Shueh.

Asal usul adanya Ciam Sie dan persembahan pada Dewa

Pada jaman dahulu sudah banyak orang-orang yang datang ke klenteng mencari Guru-Guru agama untuk meminta bantuan atau pertolongan. Ada yang menanyakan nasib dan jodoh mereka, dan ada juga untuk penyembuhan penyakit-penyakit serta meminta obat-obatan.

Tetapi pada bulan bulan-bulan tertentu, para Guru itu tidak ada di klenteng karena mencari obat-obatan di hutan atau di pegunungan, seperti ginseng, jamur, dan lain-lainnya. Dalam pencarian obat ini dibutuhkan waktu berbulan-bulan lamanya.

Untuk itu para Guru membuat Ciam Sie supaya masyarakat atau orang-orang yang datang dari jauh tidak kecewa karena Gurunya tidak berada di tempat.

Masyarakat yang tertolong kemudian membawa oleh-oleh untuk Guru tersebut sebagai tanda terima kasih. Karena Guru-Guru tidak berada di tempat, maka diletakkan di atas meja sembahyang. Ada juga yang datang membawa persembahan kepada Dewa.

Dari sinilah timbulnya kebiasaan mempersembahkan sesuatu kepada Dewa. Pemberian persembahan kepada Dewa ini kemudian menimbulkan persaingan di antara masyarakat itu sendiri, sehingga timbullah persembahan Sam Seng.

Di mana menurut pandangan masyarakat waktu itu Sam Seng mewakili 3 jenis hewan di dunia, yaitu babi untuk hewan darat, ikan untuk hewan laut, dan ayam untuk hewan udara. Demikianlah persembahan ini berlangsung secara turun-menurun sampai sekarangpun masih ada.

Menurut anda, dapat dibenarkankah persembahan Sam Seng ini?

Sebenarnya Sam Seng tidak digunakan sebagai persembahan kepada Dewa.

Apa alasannya?

Mari kita pikirkan masing-masing.

Jadi cukup dengan buah-buahan saja, antara lain: apel, pear, jeruk, anggur, dll. Yang penting adalah buah-buahan yang segar dan tidak berduri serta serasi dipandang mata.

Demikianlah cerita asal usul adanya Ciam Sie dan persembahan pada Dewa, semoga bermanfaat.

Kebahagiaan Ganda


Sebuah karakter Tionghoa yang banyak dikenal, Kebahagiaan Ganda, yang tertera pada kertas merah atau potongan kertas selalu ada pada saat pernikahan.

Terdapat asal usul dibalik itu.

Pada masa Dinasti Tang, terdapat seorang pelajar yang ingin pergi ke Ibukota untuk mengikuti ujian negara, dimana yang menjadi juara satu dapat menempati posisi menteri.

Sayangnya, pemuda itu tersebut jatuh sakit di tengah jalan saat melintasi sebuah desa di pegunungan. Untung seorang tabib dan anak perempuannya membawa pemuda itu ke rumah mereka dan merawat sang pelajar. Pemuda tersebut dapat sembuh dengan cepat berkat perawatan dari tabib dan anak perempuannya.

Setelah sembuh, pelajar itu harus meninggalkan tempat tersebut untuk melanjutkan perjalanan ke Ibukota. Namun pelajar itu mengalami kesulitan untuk mengucapkan selamat tinggal kepada anak perempuan sang tabib, begitu juga sebaliknya. Mereka saling mencintai.

Maka gadis itu menulis sepasang puisi yang hanya sebelah kanan agar pemuda itu melengkapinya, “Pepohonan hijau dibawah langit pada hujan musim semi ketika langit menutupi pepohonan dengan gerhana”

Setelah membaca puisi tersebut, sang pelajar berkata, “Baiklah, saya akan dapat mencapainya meskipun bukan hal yang mudah. Tetapi kamu harus menunggu sampai aku selesai ujian”. Sang gadis mengangguk-angguk.

Pada ujian negara, sang pelajar mendapatkan tempat pertama, yang mana sangat dihargai oleh kaisar. Pemuda itu juga bercakap-cakap dan diuji langsung oleh kaisar.

Keberuntungan ternyata pada pihak sang pemuda.

Kaisar menyuruh pemuda itu agar membuat sepasang puisi.

Sang kaisar menulis: “Bunga-bunga merah mewarnai taman saat angin memburu ketika taman dihiasai warna merah setelah sebuah ciuman”.

Pemuda itu langsung menyadari bahwa puisi yang ditulis oleh sang gadis sangat cocok dengan puisi kaisar, maka ia menulis puisi sang gadis sebagai pasangan puisi kaisar.

Kaisar sangat senang melihat bahwa puisi yang ada merupakan sepasang puisi yang harmonis dan serasi sehingga ia menobatkan pemuda itu sebagai menteri di pengadilan dan mengijinkan pemuda itu untuk mengunjungi kampung halamannya sebelum menduduki posisinya.

Pemuda itu menjumpai sang gadis dengan gembira dan memberitahu kepada sang gadis puisi dari kaisar.

Tidak lama kemudian mereka menikah.

Untuk pesta perayaan pernikahan, sepasang karakter Tionghoa, bahagia, dipasang bersamaan pada selembar kertas merah dan ditempel di dinding untuk menunjukkan kebahagiaan dari dua kejadian yang bersamaan, pernikahan dan pengangkatan sang pemuda.

Sejak saat itu, tulisan Kebahagiaan Ganda menjadi sebuah tradisi yang dilakukan pada setiap pesta pernikahan.

Jumat, 13 Maret 2009

Warga Siap Ikuti Ritual Ching Bing Mulai 22 Maret Hingga 4 April

SINGKAWANG-Ritual Ching Bing tahun ini bakal digelar pertengahan Maret mendatang. Hal ini dikemukakan Suwardi, salah seorang tokoh masyarakat Tionghoa Singkawang saat ditemui di vihara Tri Dharma Bumi Raya Pusat Kota Singkawang.Menurut Suwardi 71 tahun, ritual sembahyang kubur ini berlangsung di kuburan leluhur masing-masing. Sembahyang kubur ching bing bagi warga Tionghoa telah terpatri dalam sanubari mereka. Ritual yang biasa dilakukan pada bulan kedua dan ke tujuh penanggalan China ini sudah menjadi tradisi sejak turun temurun. Menurutnya, keluarga Tionghoa yang melakukan ritual sembahyang kubur bukan hanya dari Indonesia saja. Cukup banyak warga Tionghoa yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia.Â

Bahkan ada juga yang berasal dari negara lain, seperti Hongkong, RRC, juga Taiwan. Mereka datang untuk memberikan penghormatan kepada leluhurnya yang telah meninggal dunia.Menurut Suwardi untuk tahun ini Ching Bing dimulai 22 Maret 2009 atau 26 bulan kedua Imlek 2560. Dan akan berakhir pada 4 April 2009 atau tanggal 9 bulan ketiga Imlek. Ia mengungkapkan, jika telah lewat waktu yang ditetapkan, maka tidak boleh lagi melakukan sembahyang kubur.Â

“Karena arwahnya sudah naik lagi ke langit atau kembali ke alam baka,” jelasnya. Menurut Suwardi, pada saat waktu sembahnyang kubur, arwah akan turun ke bumi. Saat itulah, keluarga atau leluhur akan memberikan persembahan makanan. Persiapan sembahyang kubur terdiri atas kertas, uang dan makanan, daging serta buah-buahan. Bahan-bahan ini akan dibakar sebagai sesajian untuk persembahan dalam ritual sembahyang kubur tadi.Â

Sajian ini memiliki arti untuk kesuksesan acara itu. Kata Suwardi, waktu yang baik untuk melaksanakan sembahyang kubur, biasanya pada subuh hari. Karena, sambung dia, pada masa tersebut, suasana masih hening, sehingga memudahkan untuk lebih khusyuk.Â

“Keheningan dan lebih bagus. Ketika bangun tidur, pikiran masih jernih dan belum ada terinspirasi hal lainnya,” katanya. Sementara itu, persiapan sembahyang kubur terdiri atas kertas, uang dan makanan, daging nasi serta buah-buahan. Bahan-bahan ini akan dibakar sebagai sesajian untuk persembahan dalam ritual sembahyang kubur tadi. Sajian ini memiliki arti untuk kesuksesan acara itu. (ody)

Sambiloto

Jumlah pasien diabetes mellitus di Indonesia terbanyak keenam di dunia. Dalam 20 tahun, prevalensi kencing manis yang semula hanya 1,7% melonjak menjadi 14,7%. Padahal, Indonesia kaya tanaman obat yang berfaedah meredakan kadar gula darah, seperti sambiloto Andrographis paniculata.

Keampuhan sambiloto menurunkan kadar gula darah dikenal sejak nenek moyang. Mereka meyakini kandungan zat pahit pada sambiloto menetralkan rasa manis akibat kadar gula darah tinggi. Kepercayaan itu terbukti secara empiris. Pantas bila cerita tentang khasiat ki oray-sebutan sambiloto dalam bahasa Sunda-terwariskan hingga sekarang.

Nenek moyang kita merebus segenggam daun sambiloto kering-setara 1-2 gram- dalam 3 gelas air hingga tersisa segelas. Keesokan hari air rebusan itu dikonsumsi 3 kali sehari. Dalam beberapa hari, gejala kencing manis seperti mudah haus, sering berurine, dan mata buram pun perlahan mereda.

Terbukti ilmiah
Di era modern keampuhan sambiloto menurunkan kadar gula darah bukan lagi sekadar mitos. Berbagai penelitian di tanahair membuktikan khasiat anggota famili Acanthaceae itu. Salah satunya pengujian pada tikus percobaan.

Tikus yang diuji dibagi ke dalam 5 kelompok. Kelompok I alias kontrol diberi larutan tragakan berkadar 1%. Tiga kelompok lainnya diberi sambiloto yang diekstrak dengan heksana, etilasetat, dan etanol berdosis 0,5 g/kg bb tikus. Kelompok sisanya diberi tolbutamid berdosis 0,315 g/kg bb untuk perbandingan. Tolbutamid senyawa aktif yang biasanya terkandung dalam obat diabetes di pasaran.

Sebelum percobaan tikus dipuasakan selama 18 jam, tetapi tetap minum. Satu jam setelah perlakuan, seluruh tikus diberi larutan glukosa 10% berdosis 2 g/kg bb secara oral. Kadar gula darah diukur pada 30, 60, 90, dan 150 menit setelah pemberian glukosa.

Hasil riset menunjukkan kelompok tikus yang diberi ekstrak etanol mampu menurunkan kadar gula darah dari rata-rata 170,81 mg/100 ml menjadi 79,31 mg/100 ml dalam waktu 150 menit. Sedangkan tikus yang diberi sambiloto yang diekstrak dengan heksana dan etilasetat tidak menunjukkan perubahan bermakna.

Keampuhan sambiloto menurunkan glukosa darah berkat interaksi senyawa aktif yang terkandung di dalamnya. Daun sambiloto mengandung laktone yang terdiri atas deoksiandrografolid a, andrografolida, neoandrografolida, 14-deoksi-11- 12-didehidroandr ografolida, dan homoandrografolida.

Sambiloto juga kaya flavonoid, alkana keton, aldehida, mineral (kalium, kalsium, natrium), asam kersik, dan damar. Aneka flavonoid seperti polimetoksiflavon, andrografin, panikulin, mono-0-metilwithin, dan apigenin-7,4- dimetileter juga terdapat pada bagian akar.

Andrografolida senyawa aktif paling dominan. Berdasarkan penelitian senyawa itu berkhasiat antidiabetes. Caranya dengan meningkatkan kadar betaendorfin dalam plasma. Betaendorfin adalah neurotransmiter yang berefek analgesik alias pereda rasa sakit dan antipiretik atau penenang. Khasiatnya mengurangi tekanan psikis para pasien. Kondisi stres mengacaukan metabolisme tubuh sehingga pasien sulit mengendalikan kadar gula darah. Andrografolida juga berfaedah menurunkan aktivitas pembentukan glukosa dari senyawa-senyawa nonkarbohidrat seperti piruvat dan laktat. Dengan begitu kadar gula darah pasien dapat dikendalikan.

Aman
Kandungan senyawa aktif sambiloto terbukti aman. Hasil uji toksisitas akut menunjukkan LD50 (lethal dose) sambiloto mencapai 27,5 g/kg bb. Artinya, herbal itu aman dikonsumsi karena efek toksik hanya timbul pada dosis yang sangat tinggi. Pada manusia berbobot 60 kg akan berefek racun bila mengkonsumsi lebih dari 1,65 kg.

Itulah sebabnya tahap uji klinis kini tengah ditempuh Fakultas Farmasi Universitas Katolik Widya Mandala. Ekstrak sambiloto berkadar andrografolida 10% diberikan kepada sejumlah pasien diabetes mellitus. Hanya saja penelitian belum tuntas karena belum memenuhi kuota yang disyaratkan dalam prosedur uji klinis.

Takila-sebutan sambiloto dalam bahasa Jawa-tak hanya ampuh bila diekstrak dengan etanol. Sambiloto yang diekstrak dengan air panas terbukti juga mampu menurunkan kadar gula darah dari rata-rata 148,81 mg/100 ml menjadi 77,1 mg/100 ml. Itu artinya khasiat sambiloto tidak berkurang meski disajikan secara tradisional dengan cara direbus.

Kerabat landep itu juga dapat disajikan dalam bentuk kemasan seperti teh celup. Satu gram sambiloto kering dihaluskan lalu masukkan ke dalam kantong teabag. Celupkan ke dalam air panas bersuhu 80-90oC selama 5 menit. Setelah dingin air seduhan sambiloto siap dikonsumsi.

Senyawa aktif andrografolida juga terbukti berfaedah melindungi hati dari 52% zat beracun alias hepatoprotektor. Aneka jenis bakteri penyebab penyakit seperti Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, Proteus vulgaris, Shigella dysentriae, dan Eschericia coli juga mati ketika terpapar ekstrak sambiloto.

Pada pengujian secara in vitro, air rebusan sambiloto merangsang daya fagositosis sel darah putih sehingga meningkatkan kekebalan tubuh. Andrografolida terbukti menurunkan demam yang ditimbulkan oleh pemberian vaksin yang menyebabkan panas pada kelinci. Sambiloto juga berefek antiradang. (Lucia Hendriati, SSi, MSi, dosen Fakultas Farmasi Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya)

Usaha Kecil Mikro Penghalau Krisis

Penganugerahan hadiah Nobel kepada DR. M. Yunus dari Banglades atas usaha memberantas kemiskinan dengan menumbuhkan dan memajukan UKM di negaranya merupakan bukti pengakuan dunia atas peran penting UKM bagi kesejahteraan masyarakat dunia.

UKM merupakan sektor usaha yang bersentuhan langsung dengan aktifitas ekonomi rakyat sehari-hari. Dalam skala usahanya yang kecil, bahkan sangat kecil sehingga disebut mikro, UKM tidak jarang harus hidup dengan cara gali lubang tutup lubang. Sangat minim bahkan ada yang sama sekali tidak pernah mengalami sentuhan manajemen usaha, segala seuatunya berjalan begitu saja, sebagai suatu wujud komitmen untuk menghidupi keluarga, melayani sesama, memberikan pekerjaan kepada saudara atau tetangga. Tak heran sektor ini paling sering dikelompokkan sebagai yang tidak bankable (tidak memenuhi syarat untuk dilayani kredit perbankan).

Meskipun tidak bankable, selalu saja ada pihak tertentu yang melayani sektor UKM dalam hal pemenuhan kebutuhan modal kerja atau modal usahanya, baik itu secara individual, sebagai suatu usaha bersama, maupun oleh lembaga keuangan formal. Ada pihak-pihak tertentu yang mengkoordinir penghimpunan dana secara kolektif untuk mendukung penyediaan dana yang pemanfaatannya secara bergulir, ada pula yang secara terang-terangan berperan sebagai rentenir, menyediakan pinjaman uang secara cepat dengan mengenakan bunga pinjaman yang sangat tinggi. Pihak-pihak tersebut ada yang operasionalnya memiliki landasan hukum, ada pula yang sama sekali tidak.

Ironis memang, UKM yang diakui peranannya dalam mengerakkan perekonomian, sering kali merupakan pihak yang sangat lemah posisinya dalam berhubungan dengan sumber modal/dana. Gambaran di atas memang tidak mengambarkan kondisi nyata UKM secara keselurahan, akan tetapi secara kasat mata memang masih banyak nasib UKM yang cukup miris. Ada cukup banyak pula UKM yang sudah relatif maju, memiliki manajemen usaha yang memadai, telah berhubungan dan bahkan mendapat pinjaman dari Bank.

Pertanyaannya adalah bagaimana menumbuhkan UKM-UKM baru dan melakukan penguatan terhadap UKM yang sudah ada? Ini adalah sebuah tantangan yang perlu mendapat perhatian kita semua, karena dengan banyaknya UKM yang kuat dan mandiri, akan memperkokoh perekonomian nasional dalam menghadapi krisis ekonomi yang secara berkala pasti mampir dalam perekonomian di banyak negara.

Sebagaimana diungkapkan diawal tulisan ini, bahwa UKM terbukti relatif tangguh dalam menghadapi badai krisis ekonomi. Kondisi ini sebenarnya juga disadari dan diidentifikasi oleh beberapa lembaga keuangan besar, sebagai peluang penyaluran kredit yang potensial. UKM dipandang potensial, karena secara kumulatif merupakan pangsa pasar yang besar dan terbukti memiliki ketangguhan yang tinggi dalam menghadapi krisis ekonomi. Akan tetapi, sebagaimana karakteristik UKM yang beroperasi secara sederhana, banyak pula yang belum tertata dalam manajemen usaha yang sederhana sekalipun, sehingga merupakan hambatan besar untuk dapat memiliki akses ke dunia perbankan.

Ada beberapa pihak yang secara khusus berkecimpung dan ikut menghantarkan cukup banyak UKM menjadi usaha yang lebih besar, kuat dan mandiri. Diantaranya Lembaga Koperasi Simpan Pinjam, atau mulai dikenal sebagai Credit Union (CU), Bank Perkreditan Rakyat dan Bank Rakyat Indonesia (BRI). CU sangat aktif mengenalkan pecatatan dan perencanaan keuangan kepada masyarakat, sekaligus sebagai sarana rekrutmen dan pembinaan anggotanya. BPR dalam peran intermediasinya banyak memberikan edukasi manajerial kepada UKM sehingga layak mendapatkan pinjaman modal dari Bank. BRI sebagai bank yang tertua di Indonesia, adalah bank yang paling dikenal dan tersebar luas untuk melayani transaksi perbankan sampai masyarakat perdesaan, meskipun belakangan juga sangat aktif mengarap transaksi-transaksi besar di perkotaan.

Berbagai pihak telah memainkan peran positifnya dalam menumbuhkan dan mengokohkan sektor UKM, akan tetapi sampai saat ini UKM belum mampu secara signifikan menunjukkan kedigdayaannya dalam perekonomian di Indonesia, hanya sebatas potensi yang perlu dikembangkan. Berbagai hambatan dalam pengembangan UKM belum berhasil ditangani secara komprehensif, bahkan seringkali terkesan tumbang tindih hingga dicurigai ditunggangi agenda politik tertentu. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri dan Kredit Usaha Rakyat (KUR), oleh sebagian pihak dianggap menafihkan pranata ekonomi yang ada dan dicurigai sebagai kebijakan populis menjelang perhelatan akbar politik pada tahun 2009.

PNPM Mandiri dan KUR adalah program yang bersifat stimulus, motivasional, dan temporer. Program-program tersebut akan sangat bermanfaat apabila mampu menumbuhkan kemandirian masyarakat dalam mengelola ekonominya, sehingga pada tahapan selanjutnya telah dapat berinteraksi secara mandiri dengan lembaga ekonomi yang ada dalam sistem perekonomian nasional. Karenannya sasaran yang tepat program-proram tersebut haruslah pada masyarakat belum memiliki akses kepada lembaga keuangan formil yang ada. Dengan program yang ada dan edukasi melalui pendampingan, maka UKM-UKM yang tumbuh dari masyarakat diharapkan dapat berdiri mandiri dan bersaing dengan kelompok usaha lainnya, bahkan menjadi soko guru bagi perekonomian nasional. Untuk itu pemerintah juga harus mendorong berdirinya lembaga-lembaga ekonomi dan keuangan yang dapat diakses dengan mudah oleh segala lapisan masyarakat.

Penyebaran lembaga keuangan yang dapat dengan mudah diakses oleh segala lapisan masyarakat adalah kebutuhan yang mendesak untuk mengakserasi pertumbuhan dan penguatan UKM-UKM. Diantaranya Koperasi, khususnya CU, dan BPR. Perkembangan CU di Kalimantan Barat belakangan ini cukup membanggakan, terutama didukung oleh pelaksanaan edukasi anggota/calon anggota yang konsisten dan upaya-upaya pengembangan kemampuan manajerial yang telah mendapat perhatian serius dari Pengurus CU. Akan tetapi secara umum, perkembangan perkoperasian kita belumlah terlalu mengembirakan, faktor tidak adanya kwalifikasi atau kompetensi standar yang ditetapkan untuk calon pengurus Koperasi dan lemahnya pembinaan maupun pengawasan pihak berwenang, menjadikan banyak Koperasi hanya berdiri sebatas papan nama atau dalam kondisi mati suri. Alternatif lain untuk mengisi kebutuhan lembaga keuangan yang mampu menstimulus dan mengakserasi pertumbuhan dan penguatan UKM di daerah-daerah adalah dengan mendirikan BPR di derah-daerah.

Tak dapat dipungkiri bahwa keberadaan lembaga keuangan, termasuk bank, sangat penting bagi pertumbuhan ekonomi suatu daerah. Peran penting akan semakin nyata apabila bank melaksanakan fungsi intermediasinya dengan baik di daerah tempat bank beroperasi.

Sesuai dengan karakteristik dan cakupan wilayah kerjanya, BPR memiliki kepentingan yang besar untuk memajukan ekonomi masyarakat daerah. Sedapat mungkin BPR menghimpun sebanyak-banyaknya dana menganggur yang ada di masyarakat setempat untuk kemudian menyalurkan sebanyak-banyaknya bagi masyarakat sekitarnya yang membutuhkan dana untuk berbagai keperluan yang secara langsung maupun tidak langsung akan berdampak pada peningkatan aktifitas ekonomi, khususnya UKM.

Pendirian BPR yang diatur dengan undang-Undang Perbankan dan Peraturan Bank Indonesia tentu bukan proses yang mudah. Berbagai persyaratan penting pendirian BPR antara lain terkait dengan kemampuan finansial dan track record Calon Pemegang Saham, kompetensi dan kelayakan Calon Pengurus, serta Analisis Potensi dan Kelayakan Pendirian BPR, dimaksudkan agar kahadiran BPR dapat meningkatkan taraf hidup orang banyak, khususnya bagi daerah setempat.

Sesuai dengan ketentuan yang berlaku, BPR hanya dapat didirikan dan dimiliki oleh Warga Negara Indonesia (WNI), Badan Hukum Indonesia yang seluruh pemiliknya WNI, atau Pemerintah Daerah (Pemda), atau beberapa pihak diantaranya.

Beberapa Pemda di Indonesia, baik daerah Kabupaten/Kota maupun Provensi, telah mengambil peran aktif memajukan perekonomian daerahnya dengan mendirikan BPR, baik yang dimiliki Pemda sendiri maupun bekerja sama dengan pihak lain. BPR-BPR yang dimiliki Pemda tergabung dalam Persatuan BPR Milik Pemda (Perbamida) yang saat ini beranggotakan sekitar 370 BPR. Di seluruh Indonesia saat ini terdapat lebih dari 1700 BPR dan sebagian besar tergabung dalam Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo). Di Kalimantan Barat, potensi untuk mendirikan BPR masih cukup terbuka, bahkan dibeberapa daerah Kabupaten masih ada yang belum memiliki BPR, padahal idealnya keberadaan BPR bisa sampai pada tingkat kecamatan.

Saatnya kita menghadirkan lebih banyak lembaga keuangan/pembiayaan yang dikelola secara profesional dan mampu melayani kebutuhan seluruh lapisan masyarakat, khususnya UKM, sehingga perekonomian daerah maupun nasional menjadi kokoh ditopang oleh UKM-UKM yang kuat dan mandiri

Pekan Gawai Dayak 2009, Moment Persiapan Menyongsong Visit Kalbar 2010

Disamping itu, sebagai pesona tersendiri bagi dunia pariwisata Kalbar karena "Multiplier Effek" baik bagi transportasi, ekonomi rakyat maupun perhotelan, karena, dengan datangnya wisatawan mancanegara maka segala sektor terutama perekonomian diuntungkan dan nama Kalbar bisa semakin dikenal di luar. Yang tidak Kalah penting menurut mantan Pjs. Bupati KKR itu, PGD adalah salah satu moment penting persiapan program Visit Kalbar 2010, dimana Pemerintah, Dunia Usaha dan Masyarakat bekerjasama saling mendukung dalam mengembangkan kebudayaan dan kepariwisataan. "Kami tidak bisa bekerja sendiri," ujarnya ramah.Sementara itu, Deputi Administrasi Sekretariat Bersama Kesenian Dayak Kalimantan Barat, Yosef Odillo Oendoen, di Pontianak, Selasa (4/3), mengatakan, nilai budaya Dayak bukan hanya untuk dilestarikan, tapi bisa juga dilihat dan dirasakan keberadaanya oleh masyarakat Indonesia maupun manca negara, sehingga Pekan Gawai Dayak (PGD) ke-24 yang akan dilaksanakan 20-24 Mei, selain menghadirkan tari-tarian, berbagai permainan tradisional Dayak yang bisa dimainkan etnik lain juga akan ditampilkan. Ketua Panitia PGD ke-24, Marselina Maryani Breman Soeryamassoeka, mengatakan, dalam PGD kali ini akan mengundang Kalteng, Kaltim, dan Kalsel serta Sarawak Dayak National Union (SDNU). "Ketua Majelis Adat Dayak Nasional (MADN), Agustinus Teras Narang yang juga Gubernur Provinsi Kalteng juga akan hadir," kata Marselina. Kesemua undangan tersebut menurutnya tidak hanya sebagai tamu namun akan mengisi acara kesenian dan permainan dalam PGD.Wakil Ketua PGD, Laurentius Salem, menambahkan bahwa PGD kali ini akan menghadrkan rangkaian kegiatan mulai dari seminar yang akan dilaksanakan seminggu sebelumnya dan akan mengunjungi Lembaga Pemasyarakatan Sungai Raya untuk melakukan pertunjukan kesenian bagi para Napi, dan berbagai permainan rakyat seperti, Sumpit, Gasing, Pindah Balok dan Terompah. Selain itu akan dilaksanakan juga Pop Singer dan pemilihan Bujang Dara Gawai. Mengenai permainan, Marselina menambahkan juga abhahwa dalam PGD kali ini akan diselenggarakan juga lomba melukis, tarian tradisinal Dayak dan Tarian Tradisional kreasi, lmba busana, sastra lisan, menumbuk dan menampik padi. Dalam pelaksanaan PGD kali ini Yosef Odillo Oendoen menegaskan, PGD ke-24 akan lebih terbuka dengan etnik lain, jadi siapa saja dari etnik lain boleh ambil bagian dalam permainan tradisional.