SINGKAWANG-Ritual Ching Bing tahun ini bakal digelar pertengahan Maret mendatang. Hal ini dikemukakan Suwardi, salah seorang tokoh masyarakat Tionghoa Singkawang saat ditemui di vihara Tri Dharma Bumi Raya Pusat Kota Singkawang.Menurut Suwardi 71 tahun, ritual sembahyang kubur ini berlangsung di kuburan leluhur masing-masing. Sembahyang kubur ching bing bagi warga Tionghoa telah terpatri dalam sanubari mereka. Ritual yang biasa dilakukan pada bulan kedua dan ke tujuh penanggalan China ini sudah menjadi tradisi sejak turun temurun. Menurutnya, keluarga Tionghoa yang melakukan ritual sembahyang kubur bukan hanya dari Indonesia saja. Cukup banyak warga Tionghoa yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia.Â
Bahkan ada juga yang berasal dari negara lain, seperti Hongkong, RRC, juga Taiwan. Mereka datang untuk memberikan penghormatan kepada leluhurnya yang telah meninggal dunia.Menurut Suwardi untuk tahun ini Ching Bing dimulai 22 Maret 2009 atau 26 bulan kedua Imlek 2560. Dan akan berakhir pada 4 April 2009 atau tanggal 9 bulan ketiga Imlek. Ia mengungkapkan, jika telah lewat waktu yang ditetapkan, maka tidak boleh lagi melakukan sembahyang kubur.Â
“Karena arwahnya sudah naik lagi ke langit atau kembali ke alam baka,†jelasnya. Menurut Suwardi, pada saat waktu sembahnyang kubur, arwah akan turun ke bumi. Saat itulah, keluarga atau leluhur akan memberikan persembahan makanan. Persiapan sembahyang kubur terdiri atas kertas, uang dan makanan, daging serta buah-buahan. Bahan-bahan ini akan dibakar sebagai sesajian untuk persembahan dalam ritual sembahyang kubur tadi.Â
Sajian ini memiliki arti untuk kesuksesan acara itu. Kata Suwardi, waktu yang baik untuk melaksanakan sembahyang kubur, biasanya pada subuh hari. Karena, sambung dia, pada masa tersebut, suasana masih hening, sehingga memudahkan untuk lebih khusyuk.Â
“Keheningan dan lebih bagus. Ketika bangun tidur, pikiran masih jernih dan belum ada terinspirasi hal lainnya,†katanya. Sementara itu, persiapan sembahyang kubur terdiri atas kertas, uang dan makanan, daging nasi serta buah-buahan. Bahan-bahan ini akan dibakar sebagai sesajian untuk persembahan dalam ritual sembahyang kubur tadi. Sajian ini memiliki arti untuk kesuksesan acara itu. (ody)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar